15 september.
di dalam kamar rentalan 3x2.5m yang lampunya mati semenjak awal agustus.
"a heart that's full up like a landfill, a job that slowly kills, bruises that won't heal.."
-radiohead
sebuah lempengan besi takkan dengan serta mertanya menjadi hancur ketika dengan sengaja kita tetesi air mineral dalam suatu masa.
tapi coba lihat apa yang akan terjadi pada lempeng besi tersebut ketika kita menetesinya terus-menerus dalam waktu berjangka.
besi akan berreaksi dengan oksigen dan uap air mineral, menghasilkan senyawa yang mengandung oksigen; atau yang kita kenal dengan 'karat'.
perlakuan tadi; menetesi lempeng besi dengan air, ya, cukup menetesi saja, tak perlu sampai menyiramkuyupkannya; lama-kelamaan akan memaksa air mineral melepaskan oksigen, atau yang dalam istilah kimia dikenal dengan konsep reaksi reduksi.
sementara besi, ia akan melakukan reaksi kebalikan dengan secara oksidatif menerima oksigen dari uap air.
peristiwa ini tak ubahnya seperti fenomena rutinitas.
dengan atau tanpa kita sadari, kita telah, tengah dan mungkin akan terus menyerap senyawa kebosanan hasil reduksi dari kemonotonan aktivitas rutin.
detik demi detik, jam kerja demi jam kerja, caturwulan demi caturwulan, satuan-masa-lainnya demi satuan-masa-lainnya, kita dipandu oleh rutinitas ke sebuah tebing tinggi di pesisir laut.
pada akhir episode ini, kita terhadapkan dengan dua pilihan:
1. berhenti sejenak untuk kemudian melakukan tur kecil ke tebing berikutnya yang jauh lebih tinggi, atau
2. melakukan terjun bebas dan berenang bebas, liar, mengarungi lautan menuju samudera biru
sekilas, opsi kedua terlihat seperti alternatif pelarian diri yang tepat dari kestagnanan rutinitas.
tapi jangan heran, bila pada akhirnya, samudera yang terhampar luas di hadapan kita hanya akan membuat kita kelelahan berenang: malahan kita jadi balik kebosanan melarikan diri.
bah! di titik ini, rutinitas hanya akan menstimulus zat yang terkandung di dalamnya untuk melakukan reaksi autoredoks, varian reaksi di mana satu zat melakukan dua reaksi sekaligus.
reaksi pertama adalah reaksi kita mereduksi kepenatan akan rutinitas
dan yang kedua adalah reaksi kita mengoksidasi mentah-mentah kebosanan dari perjalanan melarikan diri atas rutinitas.
hhh..
rutinitas tak akan membunuhmu secara instan, ia hanya akan membuatmu berkarat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2. melakukan terjun bebas dan berrenang bebas, liar, mengarungi lautan menuju samudera biru
ReplyDeleteopsi ini yang biasa saya pilih....dan setelah saya bosan berenang,saya akan memilih opsi ke 2 lagi...begitu seterusnya....
berlari terus mencari garis finish...
ahha.
ReplyDeletesaya coba parafasekan penggalan lirik dari sebuah tembang yang dipopulerkan oleh radiohead, sebagai tambahan.
cocok juga.
wah, berkaitan dengan komenmu, rasanya tak salah ada kalimat:
"life keeps on running"
ternyata kita memang dipaksa buat terus lari, ca.
hhehe.
;p
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletemungkin kan kupilih opsi munggaran 'tuk berhenti sejenak untuk kemudian melakukan tur kecil ke tebing berikutnya yang jauh lebih tinggi,....
ReplyDeletekarena opsi kedua, seperti kau katakan, pada akhirnya, samudera yang terhampar luas di hadapan kita hanya akan membuat kita kelelahan berenang (dg koreksi 1 r pada kata berenang) malahan kita jadi balik kebosanan melarikan diri.
dan bukan hanya itu sahabat...., opsi kedua memaksa kita tuk awali pendakian terjal yang sebenarnya tlah kita rengkuh.
hhhh...